Senin, 25 Juni 2018

YESUS SEGALANYA BAGIKU

Yesus terlalu baik untuk ditinggalkan
Ia terlalu berkuasa untuk diremehkan
di sana belum pernah bahkan tak akan pernah kutemukan sahabat sejati sepertiNya
yang selalu mengerti mesti aku tidak mengertiNya
di sana belum pernah bahkan tak akan pernah kutemukan kelegaan yang mengalir ke dalam relung hatiku oleh aliran air kehidupan yang datang dari tempat maha tinggi

Keteduhan hatiNya mengayomiku dari waktu ke waktu hingga aku tak dapat memikirkannya
Aliran berkatNya terlalu melimpah ruah sampai aku tak dapat menghitungnya
Kelembutan tanganNya terlalu syahdu membelai jiwaku yang tengah merinduNya
Bagiku Yesus segalanya. Tak akan beralih cintaku padaNya di sepanjang waktu

Sabtu, 26 Mei 2018

PENDERITAAN MEMBAWA BERKAT

Penderitaan Ayub adalah penderitaan yang komplit. Pertama ia kehilangan harta bendanya, kedua kehilangan kesepuluh anaknya, ketiga ia mendapat perlakuan buruk dari istrinya, keempat ia mengalami penyakit barah yang sulit disembuhkan. Awalnya sepertinya tak ada harapan untuk dipulihkan dari penderitaan itu. Namun di akhir kisahnya Ayub ternyata dipulihkan oleh Tuhan. Tuhan mengganti seluruh harta bendanya dua kali lipat. Tuhan mengaruniakan anak2 juga dan firman Tuhan mencatat tak ada gadis yang bisa melebihi kecantikan anak2 Ayub di negri itu.

Bagaimana Ayub bisa dipulihkan sehebat itu? Menurut saya, karena ketika mengalami berbagai penderitaan Ayub tak pernah berbuat dosa dengan mulutnya.

Dalam kesemuanya itu Ayub tidak berbuat dosa dan tidak menuduh Allah berbuat yang kurang patut (Ayub 1: 22).

TUHAN BERPERANG UNTUK MASALAH MASALAH KITA

Tetapi berkatalah Musa kepada bangsa itu: "Janganlah takut, berdirilah tetap dan lihatlah keselamatan dari TUHAN, yang akan diberikan-Nya hari ini kepadamu; sebab orang Mesir yang kamu lihat hari ini, tidak akan kamu lihat lagi untuk selama-lamanya. TUHAN akan berperang untuk kamu, dan kamu akan diam saja." (Keluaran 14; 14).

Ada persoalan2 hidup yang hanya bisa diselesaikan oleh Tuhan dan tak sedikitpun andil dari kita. Kita tahu persis mana yang bisa kita kerjakan untuk menyelesaikan persoalan2 hidup kita dan kita juga tahu persis mana persoalan2 hidup yang hanya bisa dilakukan oleh Tuhan. Pada saat itu biarlah Tuhan yang berperang untuk masalah2 kita. God Bless you all.

PERJUMPAAN YANG INDAH DENGAN YESUS

Dalam perjalanannya ke Damsyik, ketika ia sudah dekat kota itu, tiba-tiba cahaya memancar dari langit mengelilingi dia.
Ia rebah ke tanah dan kedengaranlah olehnya suatu suara yang berkata kepadanya: "Saulus, Saulus, mengapakah engkau menganiaya Aku?"
(Kis. 9: 3-4)

Momen terindah dalam kehidupan Saulus bukan ketika dia menjadi seorang muda yang pintar dan berpengaruh, melainkan ketika mengalami perjumpaan pribadi dengan Yesus. Hingga matinya ia memelihara kehidupan barunya bersama Yesus.

TUHAN SELALU INGAT KASIH MULA MULA KITA

TUHAN SELALU MENGINGAT KASIH KITA YANG MULA MULA

Pergilah memberitahukan kepada penduduk Yerusalem dengan mengatakan: Beginilah firman TUHAN: Aku teringat kepada kasihmu pada masa mudamu, kepada cintamu pada waktu engkau menjadi pengantin, bagaimana engkau mengikuti Aku di padang gurun, di negeri yang tiada tetaburannya (Yeremia 2:1).

Ketika pertama kali percaya dan menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadi, momen itu disebut sebagai KASIH YANG MULA-MULA. Itu seperti sebuah akhad nikah sepasang suami isteri. Situasinya sangat indah. Mungkin kita berkata: KAULAH SEGALANYA BAGIKU TUHAN. Namun dalam proses hidup kasih kita kepada Tuhan bisa saja luntur bahkan mulai terkikis mungkin karena persoalan hidup, kekecewaan, atau bahkan karena teman hidup kita yang tidak mendukung iman kita kepada Yesus.

Nah, jika kita sekarang keadaanya dalam kemunduran iman dan kasih kepada Tuhan Yesus, firman di atas mengingatkan bahwa TUHAN SELALU MENGINGAT KASIH KITA YANG MULA-MULA. Ia selalu sabar menunggu kita untuk kembali kepada KASIH YANG MULA- MULA. God Bless You Always.

YESUS PRIBADI TERTINGGI YANG KUIKUTI

Mulai dari waktu itu banyak murid-murid-Nya mengundurkan diri dan tidak lagi mengikut Dia.
Maka kata Yesus kepada kedua belas murid-Nya: "Apakah kamu tidak mau pergi juga?"
Jawab Simon Petrus kepada-Nya: "Tuhan, kepada siapakah kami akan pergi? Perkataan-Mu adalah perkataan hidup yang kekal;
dan kami telah percaya dan tahu, bahwa Engkau adalah Yang Kudus dari Allah." (Yohanes 6: 66-68)

Tak ada pribadi terbaik dan terindah untuk diikuti dalam hidupku selain Yesus. Karena hanya dia yang bisa memberikan kehidupan kekal. Biarpun yang lain meninggalkan Yesus namun kuakan tetap mengikutiNya. Itu adalah keputusan. Glory Haleluya.